Kamis, 02 Juli 2015

Sapaan Allah dalam Ujian Hidup

Begitu banyak ujian hidup yang dihadapi setiap insan yang terlahir di dunia ini. Salah satunya adalah ketika doa-doa kita tak terkabulkan pada saat yang kita inginkan. Sesungguhnya Allah sedang menyapa kita dalam doa yang tak terkabulkan itu. Karena Allah ingin kita belajar untuk ridha dengan segala ketentuanNya. Allah ingin tahu marahkah kita padaNya ataukah kita akan tetap istiqomah. Saat diberi ujian, sesungguhnya Allah sedang memberikan kesempatan untuk kita untuk mendapatkan pahala yang luar biasa. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya jika kita sabar (menjalani dengan ikhlas segala ketentuanNya) maka Allah akan berikan ampunan dan rahmahNya untuk kita. Kita harus bersyukur dengan ujian yang datang. Karena kita diuji berarti kita diberi kesempatan untuk ‘naik kelas’. Kalau kita sekolah SD, SMP atau SMA/SMK biasanya ada ujian kenaikan kelas. Untuk naik kelas kita harus ikut ujian dulu. Begitu pun dalam kehidupan ini. Kalau kita ingin naik kelas maka jalani dulu ujianNya. Dan untuk berhasil dalam ujian itu kita harus berikhtiar, ikhlas serta menikmatinya. Lagipula, apa yang kita inginkan dan rencanakan itu sesungguhnya belum tentu yang terbaik buat kita. Allah lah Yang Maha Mengetahui atas diri kita. Mengapa demikian? Karena Allah adalah Sang Khaliq, yang menciptakan kita. Maka yang harus kita katakan pada diri kita untuk membesarkan hati kita: “Ya Allah Engkau tidak mengabulkan permintaanku sekarang, tapi kuyakin Engkau Yang Maha Sempurna memiliki rencana yang lebih baik daripada rencanaku.” Dan ingatlah selalu Al-Baqarah 216, yang artinya: “….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al Baqarah 2: 216]. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Bila ia ridla maka Allah pun akan meridlainya. Namun bila dia kesal dan benci niscaya ia akan mendapatkan murka-Nya.”