Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu berusaha mencapai kebahagiaan. Tidak lengkap rasanya hidup tanpa kebahagiaan. Setiap manusia yang terlahir di dunia ini pastilah mengharapkan kebahagiaan. Namun, apa sebenarnya makna kebahagiaan atau kebahagiaan yang hakiki?
Berdasarkan pengalaman yang saya alami, kebahagiaan itu:
1. Ketika kita bisa berbagi dengan sesama atau dengan lingkungan di sekitar kita (tentunya berbagi dalam hal kebaikan)
2. Ketika kita berhasil mencapai tujuan-tujuan kecil dalam hidup kita
Nah, sekarang ijinkan saya mengulas dan memberikan sedikit opini mengenai dua makna kebahagiaan di atas:
1. Kebanyakan orang akan merasa bahagia ketika menerima sesuatu yang berharga dari orang lain (misalnya hadiah, penghargaan, pujian dan lain-lain), tapi jarang sekali orang yang merasa bahagia ketika memberi uang kepada pengemis, atau berbagi ilmu dengan teman. Rasa tidak ikhlas sering menjadikan manusia sulit merasa bahagian ketika memberi kepada orang lain baik itu memberi dalam bentuk benda, bantuan atau pun informasi.
2. Kebanyakan juga orang berpikir bahwa kebahagiaan adalah mencapai tujuan puncak. Sehingga apabila ia mengharapkan untuk dapat mencapai puncak tersebut, lalu harapannya tidak tercapai maka ia kemudian menjadi putus asa. Padahal jika kita renungi, kebahagiaan itu tidak dapat kita dapatkan secara instan, butuh proses. Kebahagiaan puncak pun tidak akan dapat dicapai tanpa melewati kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidup kita atau dapat juga dikatakan tujuan besar pun hanya bisa dicapai dengan melalui terlebih dahulu tujuan-tujuan kecil. Layaknya ketika saya mau pergi ke Malioboro, maka saya harus berjalan kaki terlebih dahulu ke shelter bis Trans Jogja, kemudian transit di halte Cik Di Tiro lalu melanjutkan perjalanan lagi ke Malioboro dan seterusnya. Kebahagiaan akan terasa manakala kita bersyukur. Dan tanda-tanda syukur itu adalah kita ikhlas dan bahagia manakala kita dapat melalui atau mencapai tujuan-tujuan kecil dalam hidup kita. Dalam surat Al-Hijr pun mengajarkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah swt:
“Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS. Al-Hijr:56)
Demikian, sedikit ulasan dan opini saya mengenai makna kebahagiaan. Semoga bermanfaat.
Puri Widya
29 Maret 2012 / 15.49 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar