Ketika Dokter Mengingatkan tentang Allah
Ada momen-momen kecil dalam hidup yang terasa begitu berharga — bukan karena besarnya peristiwa, tetapi karena makna yang ditinggalkannya. Salah satunya adalah pertemuan saya dengan seorang dokter spesialis anak di Kartasura.
Beliau berbeda dari kebanyakan dokter yang pernah saya temui. Caranya berbicara lembut, menenangkan, dan penuh empati. Namun yang paling membekas bagi saya bukanlah penjelasan medis yang beliau sampaikan, melainkan satu kalimat sederhana yang hingga kini masih terngiang di telinga saya. Saat menjelaskan tentang pengobatan anak saya, beliau berkata,
“... nanti kalau Allah sudah sembuhkan, obatnya bisa dihentikan.”
Kalimat itu begitu menyejukkan. Dalam dunia medis yang sering terdengar kaku dan teknis, ucapan itu menghadirkan kesejukan iman. Ada pengakuan halus bahwa kesembuhan sejati datang dari Allah, dan manusia hanyalah perantara. Saya merasa tersentuh — di tengah segala ikhtiar dan kepanikan, ada suara lembut yang mengingatkan bahwa segala sesuatu tetap berada dalam genggaman-Nya.
Saya bersyukur Allah pertemukan kami dengan dokter yang tidak hanya mengobati tubuh, tapi juga menenangkan hati. Beliau seolah sudah selesai dengan dirinya sendiri — bekerja bukan untuk sekadar profesi, tetapi sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah.
Semoga Allah selalu menjaga beliau, menambah keberkahan pada ilmunya, dan menjadikannya wasilah kebaikan bagi banyak keluarga yang membutuhkan harapan dan ketenangan.
Komentar
Posting Komentar