Selama ini kalau kita bicara tentang "rizki", kebanyakan kita mengaitkannya terutama dengan hal-hal yang nampak saja seperti harta benda, rumah, mobil, jabatan dan hal-hal yang menyenangkan lainnya. Namun kalau kita membaca sejenak, kita bisa renungi sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al Hakim, bahwa rizki ternyata tidak terbatas pada hal-hal yang telah disebutkan di atas. Ada sebuah rizki yang justru karena keutamaannya disebut sebagai rizki yang paling luas yakni "sabar".
Kesabaran adalah rizki. Karena tidak semua orang mampu mendapatkan kesabaran itu. Masih banyak orang yang belum mampu bersabar. Maka jika kita sudah mampu bersabar dengan sebaik-baik sabar, kita harus bersyukur, karena 'sabar' itu adalah rizki yang 'hebat' yang diberikan oleh Allah. Sabar sering dikaitkan dengan iman. Memang benar hal itu. Iman seringkali berarti 'yakin'. Tanpa ada keyakinan yang kuat, kesabaran kita akan mudah sekali untuk digoyahkan. Sedang keyakinan yang kuat harus terus dibangun dengan mengkaji 'ilmu' (agama). Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mendatangi kajian-kajian di masjid atau tempat-tempat lainnya dimana terdapat majelis ilmu yang dapat semakin memupuk keimanan kita. Mengapa kita perlu mengkaji padahal kita sudah sering dulu belajar ilmu agama, baik di sekolah formal maupun informal? Karena manusia tempatnya lupa. Terlebih bila manusia sudah beranjak dewasa dan begitu banyak urusan. Baiklah, berikut ini terjemahan hadist tentang sabar adalah rizki yang paling luas:
"Tiada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seseorang hamba yang lebih luas baginya dari pada Sabar." (HR. Al Hakim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar