Senin, 14 September 2015
Cerita dari Taiwan
Negeri ini adalah "luar negeri" pertama yang kukunjungi dalam hidupku. Segala puji hanya bagi Allah, hanya atas perkenan-Nya aku bisa sampai di negeri ini. Sebuah negara yang kalau dilihat di peta nampak kecil. Luasnya pun masih kalah jika dibandingkan dengan Indonesia. Tapi di negeri ini teknologi berkembang pesat. Sebut saja salah satunya sistem transportasi unggulannya yakni HSR dan MRT. Mereka ini nama kereta api cepatnya Taiwan. Mungkin di Jepang atau Korea juga ada. HSR singkatan dari High Speed Rail sedangkan MRT kepanjangannya Mass Rapid Transport.
Di dalam kereta sangat bersih, pun demikian di stasiunnya. Stasiun kereta apinya merupakan stasiun bawah tanah yang dilengkapi dengan TVM (Ticket Vending Machine). Jadi tidak perlu ke loket ketika mau beli tiket. Tinggal datang saja ke TVM dan self service. Tak perlu khawatir tidak bisa memakainya, bisa melihat langsung orang-orang yang sedang memakai mesin tersebut atau bertanya pada petugas yang siaga di berbagai titik di stasiun tersebut. Tak perlu banyak antri juga karena mesin ini disediakan dalam jumlah banyak. Nah foto di bawah ini adalah teman saya yang sedang berlatih menggunakan mesin tiket, hehe. Sekilas mirip mesin ATM.
Sampai di stasiun yang dituju suatu saat kami mampir ke toilet dulu atau sekedar cuci tangan sebelum melanjutkan perjalanan. Karena saya kurang begitu 'gaul' saya tidak tahu bagaimana cara cuci tangan di westafel ini. Saya berpikir "kok tidak ada kerannya". Ya iyalah ini khan westafel otomatis. Begitu tangan diletakkan di bawah lubang keran, air akan mengalir dengan sendirinya, hehe. Bukan hal baru mungkin kalau sekarang, tapi waktu itu saya masih belum tempe, eh belum tahu, hehe. Padahal itu sudah ada tulisan / instruksinya yach, hihihi.
Meski teknologinya canggih, tapi Taiwan tidak melupakan kesehatan orang-orangnya juga sepertinya. Buktinya di negeri ini 'gowes' tetap dibudayakan. Di Taipei saya melihat banyak sepeda mini gratis yang bisa dipakai orang-orang untuk olahraga atau melakukan perjalanan. Tentu harus dikembalikan lagi ke tempat itu mungkin ya (ga dibawa pulang ke rumah, hehe).
Di Taiwan kita juga bisa mengunjungi menara tertinggi ketiga di dunia (waktu itu ketiga, ga tau juga sekarang, hehe), yaitu menara 101 (I-Ling-I). Dari atas puncaknya bisa melihat pemandangan kota Taipei dan beberapa daerah di Taiwan. Tentu naiknya ga pake tangga ya tapi pake eskalator, hehe. Ini dia menara itu. Foto ini diambil pada jarak beberapa meter saja dari si menara. Ujung menaranya sedang tertutup oleh kabut.
Hari terakhir berkegiatan di Taiwan seperti layaknya orang traveling, maka kami pun mengunjungi tempat shopping. Sebelum shopping, perkenalkan dulu, ini mata uang Taiwan, NT namanya. Ada uang ketas ada uang logam juga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar