Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Catatan Ngaji Filsafat bersama Dr. Fahruddin Faiz

Orang yang Khudi, orang yang jelas Egonya, orang yang jelas kediriannya punya 5 ciri:     1. Self-reliance - percaya diri, contoh: tidak cerewet mencari kesalahan orang lain, sudah yakin dirinya benar, tidak butuh bukti dengan mencari kesalahan orang lain, masih meyakinkan dirinya. Orang ini ga gampang dipengaruhi   2. Self-respect - menghargai diri - hargai dirimu, menghargai diri (jangan keluarkan yg jelek2 dr dirimu), kalau menghargai diri tdk bisa menghargai orang lain susah. Tidak merendahkan dirinya dan merendahkan orang lain. Justru ketika merendahkan orla dia menunjukkan bahwa dirinya rendah.   3. Self-confidence - yakin pada diriya sendiri - percayalah dirimu bisa, kalau ga bisa, kan kelihatan kelemahanmu dan diperbaiki. Lawannya yakin adalah minder. Dalam banyak hal mungkin kamu bisa, tapi ga ada gunanya kalau kamu ga yakin dengan dirimu sendiri. apa iya saya bisa? pertanyaan yang berbahaya, mending kamu yakin dan gagal daripada kamu ragu-ragu terus mau jal...

Waspada Penjajahan Ideologi di dalam Aplikasi Belajar Masa Kini

Saudara-saudariku, tulisan ini merupakan pendapat saya pribadi. Saya ingin sharing saja tentang dampak teknologi yang harus kita waspadai. Di era ini, smartphone sudah menjadi pegangan anak-anak bahkan balita pun sudah sering terlihat memainkan alat teknologi ini. Smartphone memang dikemas dengan isinya yang menarik dan bahkan bisa “momong” anak ketika para ibu atau ayah sibuk bekerja. Tak hanya fitur bermain, smartphone juga dilengkapi dengan fitur belajar seperti adanya aplikasi-aplikasi untuk belajar. Ya, ini merupakan hal baik karena anak-anak jadi tertarik untuk belajar dengan aplikasi atau fitur dari smartphone tersebut. Namun demikian, apakah tidak ada udang dibalik rempeyek? Eh udang di balik batu? Dari pengalaman saya pribadi dan ditambah pengalaman yang saya dengar dari rekan saya, ternyata tidak semua aplikasi belajar itu baik. Terkadang, mereka (para content developer ) mencoba memasukkan ideologi mereka melalui anak-anak kita (Dimana ideologi tersebut tidak selalu pas ...

Hospitality

Halo. Kami ingin berbagi cerita. Jadi kami tinggal di sebuah perumahan, panggil saja perumahan X. Di dekat perumahan kami ada sebuah toko serba-ada dengan pemilik tokonya yang biasa kami panggil "Budhe Rosta", untuk nama aslinya cukup kami yang tahu.  Dahulu, saat toko belum dibuka, kami harus berkendara lebih jauh untuk membeli kebutuhan RT seperti sabun cuci, sabun mandi, telur, minyak goreng dan sebagainya. Ada juga snack dan mainan anak-anak. Sesungguhnya selain kelengkapan item toko, kami sering datang kesana karena kami merasakan "hospitality" yang luar biasa di toko beliau. Hospitality tersebut nampak ketika si pemilik toko "Budhe Rosta" selalu menyapa anak-anak kami dengan ramah.  Beliau juga merupakan orang yang dermawan. Suatu hari kami diberi sebuah karpet plastik saat menjelang lebaran Idul Fithri. Beliau bilang itu THR. Di lain waktu, beliau juga sering memberi kami makanan saat kami berbelanja ke tokonya. Demikian juga pada saat kami silatura...