Saudara-saudariku, tulisan ini merupakan pendapat saya pribadi. Saya ingin sharing saja tentang dampak teknologi yang harus kita waspadai.
Di era ini, smartphone sudah menjadi pegangan anak-anak
bahkan balita pun sudah sering terlihat memainkan alat teknologi ini.
Smartphone memang dikemas dengan isinya yang menarik dan bahkan bisa “momong”
anak ketika para ibu atau ayah sibuk bekerja. Tak hanya fitur bermain,
smartphone juga dilengkapi dengan fitur belajar seperti adanya
aplikasi-aplikasi untuk belajar. Ya, ini merupakan hal baik karena anak-anak
jadi tertarik untuk belajar dengan aplikasi atau fitur dari smartphone
tersebut. Namun demikian, apakah tidak ada udang dibalik rempeyek? Eh udang di
balik batu?
Dari pengalaman saya pribadi dan ditambah pengalaman yang
saya dengar dari rekan saya, ternyata tidak semua aplikasi belajar itu baik.
Terkadang, mereka (para content developer) mencoba memasukkan ideologi
mereka melalui anak-anak kita (Dimana ideologi tersebut tidak selalu pas dengan
budaya kita atau prinsip hidup kita).
Saya mendengar cerita dari teman kerja saya. Dia mengizinkan
anaknya bermain sambil belajar dengan sebuah aplikasi belajar Bahasa asing. Sampai
di permainan level tertentu ternyata anaknya menemukan sebuah atau ilustrasi yang tidak pas dengan budaya
kita, Indonesia, khususnya budaya atau prinsip orang yang beragama Islam.
Sebuah ilustrasi bahwa dua orang perempuan pergi berlibur setelah menikah.
Mereka (para pendesain konten aplikasi tersebut) seolah ingin menyampaikan
kepada anak-anak kita bahwa pernikahan sesama jenis itu hal yang biasa dan
diterima umum. Tentu ini tontonan dan tuntunan yang tidak pas untuk anak-anak
kita. Lalu teman saya langsung meng-uninstall aplikasi tersebut.
Fenomena ini wajib menjadi keprihatinan para pendidik di
manapun berada khususnya umat Islam. Bahwa media-media telah banyak ditunggangi
oleh kepentingan asing, atau katakanlah kepentingan orang yang ingin merusak
pandangan dan prinsip hidup kita. Untuk itu, sebagus apapun media belajar, maka
orang tua harus tetap mendampingi anaknya dalam menggunakan media tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar