Senin, 08 Juli 2024

Waspada Penjajahan Ideologi di dalam Aplikasi Belajar Masa Kini

Saudara-saudariku, tulisan ini merupakan pendapat saya pribadi. Saya ingin sharing saja tentang dampak teknologi yang harus kita waspadai.

Di era ini, smartphone sudah menjadi pegangan anak-anak bahkan balita pun sudah sering terlihat memainkan alat teknologi ini. Smartphone memang dikemas dengan isinya yang menarik dan bahkan bisa “momong” anak ketika para ibu atau ayah sibuk bekerja. Tak hanya fitur bermain, smartphone juga dilengkapi dengan fitur belajar seperti adanya aplikasi-aplikasi untuk belajar. Ya, ini merupakan hal baik karena anak-anak jadi tertarik untuk belajar dengan aplikasi atau fitur dari smartphone tersebut. Namun demikian, apakah tidak ada udang dibalik rempeyek? Eh udang di balik batu?

Dari pengalaman saya pribadi dan ditambah pengalaman yang saya dengar dari rekan saya, ternyata tidak semua aplikasi belajar itu baik. Terkadang, mereka (para content developer) mencoba memasukkan ideologi mereka melalui anak-anak kita (Dimana ideologi tersebut tidak selalu pas dengan budaya kita atau prinsip hidup kita).

Saya mendengar cerita dari teman kerja saya. Dia mengizinkan anaknya bermain sambil belajar dengan sebuah aplikasi belajar Bahasa asing. Sampai di permainan level tertentu ternyata anaknya menemukan sebuah  atau ilustrasi yang tidak pas dengan budaya kita, Indonesia, khususnya budaya atau prinsip orang yang beragama Islam. Sebuah ilustrasi bahwa dua orang perempuan pergi berlibur setelah menikah. Mereka (para pendesain konten aplikasi tersebut) seolah ingin menyampaikan kepada anak-anak kita bahwa pernikahan sesama jenis itu hal yang biasa dan diterima umum. Tentu ini tontonan dan tuntunan yang tidak pas untuk anak-anak kita. Lalu teman saya langsung meng-uninstall aplikasi tersebut.

Fenomena ini wajib menjadi keprihatinan para pendidik di manapun berada khususnya umat Islam. Bahwa media-media telah banyak ditunggangi oleh kepentingan asing, atau katakanlah kepentingan orang yang ingin merusak pandangan dan prinsip hidup kita. Untuk itu, sebagus apapun media belajar, maka orang tua harus tetap mendampingi anaknya dalam menggunakan media tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar