Selasa, 09 Juli 2024

Catatan Ngaji Filsafat bersama Dr. Fahruddin Faiz

Orang yang Khudi, orang yang jelas Egonya, orang yang jelas kediriannya punya 5 ciri:

 

 

1. Self-reliance - percaya diri, contoh: tidak cerewet mencari kesalahan orang lain, sudah yakin dirinya benar, tidak butuh bukti dengan mencari kesalahan orang lain, masih meyakinkan dirinya. Orang ini ga gampang dipengaruhi

 

2. Self-respect - menghargai diri - hargai dirimu, menghargai diri (jangan keluarkan yg jelek2 dr dirimu), kalau menghargai diri tdk bisa menghargai orang lain susah. Tidak merendahkan dirinya dan merendahkan orang lain. Justru ketika merendahkan orla dia menunjukkan bahwa dirinya rendah.

 

3. Self-confidence - yakin pada diriya sendiri - percayalah dirimu bisa, kalau ga bisa, kan kelihatan kelemahanmu dan diperbaiki. Lawannya yakin adalah minder. Dalam banyak hal mungkin kamu bisa, tapi ga ada gunanya kalau kamu ga yakin dengan dirimu sendiri.

apa iya saya bisa? pertanyaan yang berbahaya, mending kamu yakin dan gagal daripada kamu ragu-ragu terus mau jalan. Lebih baik kamu nulis tapi hasilnya jelek, daripada kamu terus bertanya apa bisa saya menulis. Contoh menulis skripsi jangan kelamaan mikirnya, jangan jangan saya ga bisa, maju saja, nanti kalau ada yg salah kan ada yng bimbing, ada yg nguji.

 

4. Self-preservation - menjaga diri (tidak menyia-nyiakan bakat, tidak menghabiskan energimu untuk yg ga penting), biasanya ini muncul karena merasa yakin bahwa saya benar

 

5. Self-assertion,  menegaskan diri terus menerus bahwa aku bisa, aku mampu, aku muslim yang baik, aku ini mahasiswa yang rajin.

 

Kalau kita ga punya yang 5 ini kamu ga akan jadi sesuatu.

 

 

 

>> Ego itu kesendirian yang esensial, pengalaman batin, pengalaman individual

 

Ego efisien -- praktis, jangka pendek, sifatnya temporal, sesuai konteks (saat mengajar jadi dosen, saat di rumah sudah beda sebagai ibu, sebagai istri), menempatkan diri aku sekarang sebagai apa ya

 

Ego apresiatif -- waktu murni, seperti ketika refleksi, aku ini orangnya penyabar atau pemarah ya, jadi diri hakiki di luar fakta-fakta temporer, melakukan muhasabah secara holistik tidak terikat waktu yang singkat

 

>>Membangun ego, modalnya

 

1. kebebasan

 

2. kreativitas

 

 

 

Tujuan ego: not to see something but to be something (sifatnya evolutif)

 

Contoh: pengen jadi ustadz, latihan, awalnya grogi, lama lama bisa.

 

 

 

Puncaknya ego --> Insan Kamil (puncak tertinggi yang bisa dicapai oleh ego), contohnya seperti Nabi Muhammad, spiritualitasnya memuncak, lalu kembali lagi ke bumi (jadi manusia yang bermanfaat)

 

Wujudkanlah egomu, kalau sudah selesai, laksanakan tanggung jawabmu sebagai khalifah.

 

Bentuklah dirimu, jika sudah dapat ego yang kokoh, jadilah insan kamil.

 

Kalau kamu gagal membangun diri maka kamu juga akan gagal sebagai khalifah.

 

Kalau kamu sudah jadi orang sholeh secara individual, saatnya kamu mengabdikan dirimu di lingkungan sosial.

 

 

 

Ciri insan kamil:

 

1. Orangnya patuh pada hukum (nilai dan norma yang disepakati)

 

2. Orang yang menguasai egonya adalah orang yang kontrol dirinya bagus. Dia tidak ngomong dulu sebelum dipikir, atau mukul dulu sebelum dipikir.

 

3. Orang yang punya tanggung jawab di muka bumi ini (komitmen terhadap tugas kekhalifahan)

 

 

 

 

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=0Wv1He13gww

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar