Selasa, 21 Januari 2025

ELT WEBINAR UPDATE 2025

ELT WEBINAR UPDATE 2025


Let's join the webinar:

https://www.cambridgeenglish.org/teaching-english/resources-for-teachers/webinars/

https://www.cambridgeenglish.org/teaching-english/resources-for-teachers/webinars/getting-the-most-from-every-moment-of-learning-an-introduction-to-integrated-learning-and-assessment/ 30 Januari 2025

Jadwal Teacher Webinar from Cambdrigde English, bisa dicek disini
https://www.cambridgeenglish.org/teaching-english/resources-for-teachers/webinars/ 


Webinar: SEAMEO Symposium 6-7 Februari 2025
https://www.seameo.org/Main_programme/478  

Youtube - https://link.seameo.org/13SEAMEO-UT/Live/YT
Facebook - https://link.seameo.org/13SEAMEO-UT/Live/FB


Selasa, 09 Juli 2024

Catatan Ngaji Filsafat bersama Dr. Fahruddin Faiz

Orang yang Khudi, orang yang jelas Egonya, orang yang jelas kediriannya punya 5 ciri:

 

 

1. Self-reliance - percaya diri, contoh: tidak cerewet mencari kesalahan orang lain, sudah yakin dirinya benar, tidak butuh bukti dengan mencari kesalahan orang lain, masih meyakinkan dirinya. Orang ini ga gampang dipengaruhi

 

2. Self-respect - menghargai diri - hargai dirimu, menghargai diri (jangan keluarkan yg jelek2 dr dirimu), kalau menghargai diri tdk bisa menghargai orang lain susah. Tidak merendahkan dirinya dan merendahkan orang lain. Justru ketika merendahkan orla dia menunjukkan bahwa dirinya rendah.

 

3. Self-confidence - yakin pada diriya sendiri - percayalah dirimu bisa, kalau ga bisa, kan kelihatan kelemahanmu dan diperbaiki. Lawannya yakin adalah minder. Dalam banyak hal mungkin kamu bisa, tapi ga ada gunanya kalau kamu ga yakin dengan dirimu sendiri.

apa iya saya bisa? pertanyaan yang berbahaya, mending kamu yakin dan gagal daripada kamu ragu-ragu terus mau jalan. Lebih baik kamu nulis tapi hasilnya jelek, daripada kamu terus bertanya apa bisa saya menulis. Contoh menulis skripsi jangan kelamaan mikirnya, jangan jangan saya ga bisa, maju saja, nanti kalau ada yg salah kan ada yng bimbing, ada yg nguji.

 

4. Self-preservation - menjaga diri (tidak menyia-nyiakan bakat, tidak menghabiskan energimu untuk yg ga penting), biasanya ini muncul karena merasa yakin bahwa saya benar

 

5. Self-assertion,  menegaskan diri terus menerus bahwa aku bisa, aku mampu, aku muslim yang baik, aku ini mahasiswa yang rajin.

 

Kalau kita ga punya yang 5 ini kamu ga akan jadi sesuatu.

 

 

 

>> Ego itu kesendirian yang esensial, pengalaman batin, pengalaman individual

 

Ego efisien -- praktis, jangka pendek, sifatnya temporal, sesuai konteks (saat mengajar jadi dosen, saat di rumah sudah beda sebagai ibu, sebagai istri), menempatkan diri aku sekarang sebagai apa ya

 

Ego apresiatif -- waktu murni, seperti ketika refleksi, aku ini orangnya penyabar atau pemarah ya, jadi diri hakiki di luar fakta-fakta temporer, melakukan muhasabah secara holistik tidak terikat waktu yang singkat

 

>>Membangun ego, modalnya

 

1. kebebasan

 

2. kreativitas

 

 

 

Tujuan ego: not to see something but to be something (sifatnya evolutif)

 

Contoh: pengen jadi ustadz, latihan, awalnya grogi, lama lama bisa.

 

 

 

Puncaknya ego --> Insan Kamil (puncak tertinggi yang bisa dicapai oleh ego), contohnya seperti Nabi Muhammad, spiritualitasnya memuncak, lalu kembali lagi ke bumi (jadi manusia yang bermanfaat)

 

Wujudkanlah egomu, kalau sudah selesai, laksanakan tanggung jawabmu sebagai khalifah.

 

Bentuklah dirimu, jika sudah dapat ego yang kokoh, jadilah insan kamil.

 

Kalau kamu gagal membangun diri maka kamu juga akan gagal sebagai khalifah.

 

Kalau kamu sudah jadi orang sholeh secara individual, saatnya kamu mengabdikan dirimu di lingkungan sosial.

 

 

 

Ciri insan kamil:

 

1. Orangnya patuh pada hukum (nilai dan norma yang disepakati)

 

2. Orang yang menguasai egonya adalah orang yang kontrol dirinya bagus. Dia tidak ngomong dulu sebelum dipikir, atau mukul dulu sebelum dipikir.

 

3. Orang yang punya tanggung jawab di muka bumi ini (komitmen terhadap tugas kekhalifahan)

 

 

 

 

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=0Wv1He13gww

 

Senin, 08 Juli 2024

Waspada Penjajahan Ideologi di dalam Aplikasi Belajar Masa Kini

Saudara-saudariku, tulisan ini merupakan pendapat saya pribadi. Saya ingin sharing saja tentang dampak teknologi yang harus kita waspadai.

Di era ini, smartphone sudah menjadi pegangan anak-anak bahkan balita pun sudah sering terlihat memainkan alat teknologi ini. Smartphone memang dikemas dengan isinya yang menarik dan bahkan bisa “momong” anak ketika para ibu atau ayah sibuk bekerja. Tak hanya fitur bermain, smartphone juga dilengkapi dengan fitur belajar seperti adanya aplikasi-aplikasi untuk belajar. Ya, ini merupakan hal baik karena anak-anak jadi tertarik untuk belajar dengan aplikasi atau fitur dari smartphone tersebut. Namun demikian, apakah tidak ada udang dibalik rempeyek? Eh udang di balik batu?

Dari pengalaman saya pribadi dan ditambah pengalaman yang saya dengar dari rekan saya, ternyata tidak semua aplikasi belajar itu baik. Terkadang, mereka (para content developer) mencoba memasukkan ideologi mereka melalui anak-anak kita (Dimana ideologi tersebut tidak selalu pas dengan budaya kita atau prinsip hidup kita).

Saya mendengar cerita dari teman kerja saya. Dia mengizinkan anaknya bermain sambil belajar dengan sebuah aplikasi belajar Bahasa asing. Sampai di permainan level tertentu ternyata anaknya menemukan sebuah  atau ilustrasi yang tidak pas dengan budaya kita, Indonesia, khususnya budaya atau prinsip orang yang beragama Islam. Sebuah ilustrasi bahwa dua orang perempuan pergi berlibur setelah menikah. Mereka (para pendesain konten aplikasi tersebut) seolah ingin menyampaikan kepada anak-anak kita bahwa pernikahan sesama jenis itu hal yang biasa dan diterima umum. Tentu ini tontonan dan tuntunan yang tidak pas untuk anak-anak kita. Lalu teman saya langsung meng-uninstall aplikasi tersebut.

Fenomena ini wajib menjadi keprihatinan para pendidik di manapun berada khususnya umat Islam. Bahwa media-media telah banyak ditunggangi oleh kepentingan asing, atau katakanlah kepentingan orang yang ingin merusak pandangan dan prinsip hidup kita. Untuk itu, sebagus apapun media belajar, maka orang tua harus tetap mendampingi anaknya dalam menggunakan media tersebut. 

Senin, 01 Juli 2024

Hospitality

Halo. Kami ingin berbagi cerita. Jadi kami tinggal di sebuah perumahan, panggil saja perumahan X. Di dekat perumahan kami ada sebuah toko serba-ada dengan pemilik tokonya yang biasa kami panggil "Budhe Rosta", untuk nama aslinya cukup kami yang tahu. 

Dahulu, saat toko belum dibuka, kami harus berkendara lebih jauh untuk membeli kebutuhan RT seperti sabun cuci, sabun mandi, telur, minyak goreng dan sebagainya. Ada juga snack dan mainan anak-anak. Sesungguhnya selain kelengkapan item toko, kami sering datang kesana karena kami merasakan "hospitality" yang luar biasa di toko beliau. Hospitality tersebut nampak ketika si pemilik toko "Budhe Rosta" selalu menyapa anak-anak kami dengan ramah. 

Beliau juga merupakan orang yang dermawan. Suatu hari kami diberi sebuah karpet plastik saat menjelang lebaran Idul Fithri. Beliau bilang itu THR. Di lain waktu, beliau juga sering memberi kami makanan saat kami berbelanja ke tokonya. Demikian juga pada saat kami silaturahmi kesana pasca lebaran tahun 2024 (saat kami sudah pindah dari perumahan dekat toko tersebut), beliau juga memberikan kami kue dan bingkisan lebaran ala budhe Rosta.

Kami senang berkenalan dengan budhe Rosta. Keramahan beliau pada anak-anak kami membuat kami nyaman. Terakhir kami tahu juga bahwa ternyata beliau ini orang yang sangat berpengalaman. Beliau sudah pernah bekerja di luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia. Beliau pernah ke Hongkong dan juga Arab. Beliau bisa berbahasa Inggris, Arab dan juga China. Kami menjadi bertambah salut kepadanya. Kini beliau masih terus mengembangkan usahanya. Usaha tokonya dibuat lebih besar dengan memperlebar ruangan untuk tokonya dan juga beliau membangun beberapa kamar untuk dijadikan tempat kos.

Dari semua cerita ini kita bisa ambil hikmah diantaranya:
1. Jika penjual ingin sukses maka perhatikanlah hospitality

2. Rajinlah bersedekah karena itu akan meletakkan kebahagiaan di hati orang dan inshaAllah rejeki akan menjadi lancar

3. Belajar bahasa lebih mudah dan cepat dapat jika digunakan terus dan belajar di lingkungan orang-orang penutur bahasa tersebut.

Jumat, 24 Mei 2024

Ikut Students Conference di Taiwan

Hello smart people...
I am happy to share you my experience about attending a conference.
Apa sih conference itu?

Ya, conference itu dalam konteks yang pernah saya ikuti adalah pertemuan ilmiah atau forum ilmiah dimana kita mempresentasikan paper kita di hadapan audience (akademisi). Alhamdulillah pada tahun 2012, saya dan beberapa teman dari kampus kami tercinta Universitas Negeri Yogyakarta berkesempatan diundang dalam AISCT (Annual Indonesian Student Conference in Taiwan).
Meskipun acara ini merupakan acara dari sekelompok mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Taiwan namun dihadiri juga oleh para native Taiwan dan beberapa akademisi dari foreign countries. Awalnya saya hanya diajak oleh seorang teman organisasi untuk bergabung dalam kelompoknya. Kebetulan kami sama sama berada di sebuah organisasi penelitian di kampus kami sehingga kami saling kenal. Sebelum kami diundang, kami submit paper dulu ke panitia, karena paper kami diterima maka kami dipersilakan presentasikan karya kami. Ada 3 paper dari kampus kami yang diterima waktu itu. Dan alhamdulillah berkat support yang luar biasa dari kampus, kami bisa berangkat. 


Berjalan menuju menara 101, landmark Taiwan

Menunggu Bus pasca Edu Trip di Hsinchu University dan Chiao Tung University


Jalan-jalan sampai malam dan masih pakai baju formal buat conference :D




Kamis, 17 September 2015

Rizki Paling 'Luas'

Selama ini kalau kita bicara tentang "rizki", kebanyakan kita mengaitkannya terutama dengan hal-hal yang nampak saja seperti harta benda, rumah, mobil, jabatan dan hal-hal yang menyenangkan lainnya. Namun kalau kita membaca sejenak, kita bisa renungi sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al Hakim, bahwa rizki ternyata tidak terbatas pada hal-hal yang telah disebutkan di atas. Ada sebuah rizki yang justru karena keutamaannya disebut sebagai rizki yang paling luas yakni "sabar".

Kesabaran adalah rizki. Karena tidak semua orang mampu mendapatkan kesabaran itu. Masih banyak orang yang belum mampu bersabar. Maka jika kita sudah mampu bersabar dengan sebaik-baik sabar, kita harus bersyukur, karena 'sabar' itu adalah rizki yang 'hebat' yang diberikan oleh Allah. Sabar sering dikaitkan dengan iman. Memang benar hal itu. Iman seringkali berarti 'yakin'. Tanpa ada keyakinan yang kuat, kesabaran kita akan mudah sekali untuk digoyahkan. Sedang keyakinan yang kuat harus terus dibangun dengan mengkaji 'ilmu' (agama). Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mendatangi kajian-kajian di masjid atau tempat-tempat lainnya dimana terdapat majelis ilmu yang dapat semakin memupuk keimanan kita. Mengapa kita perlu mengkaji padahal kita sudah sering dulu belajar ilmu agama, baik di sekolah formal maupun informal? Karena manusia tempatnya lupa. Terlebih bila manusia sudah beranjak dewasa dan begitu banyak urusan. Baiklah, berikut ini terjemahan hadist tentang sabar adalah rizki yang paling luas:

"Tiada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seseorang hamba yang lebih luas baginya dari pada Sabar." (HR. Al Hakim)

Benteng dari Serangan "Musuh"

Siapa musuh orang-orang yang beriman? Ternyatakan dengan jelas di surat Al-A'raf ayat 16-17 yang diterjemahkan berikut ini:

"Iblis berkata: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)."

Untuk itu kita harus menghindarkan diri dari serangan musuh kita yang satu ini. Bagaimana caranya? Ust. Anwar Zahid pernah memberikan sebuah tausiah mengenai hal ini. Beliau mengutip pernyataan Ka'ab Al Ahbar dalam kitab Nashaih Al Ibad bahwa benteng orang Islam untuk menghadapi serangan iblis/syaitan antara lain ada 3:

1. Masjid

2. Dzikrullah

3. Al-Qur'an